Mengintip di Warnet

Jam sekolah pun selesai hari ini. Aku dan teman teman ku pergi kewarnet,kami tak langsung pulang. Karena hari ini kami ada janji dengan sekolah lain,tanding game. Sesampai diwarnet aku memilih bilik paling pojok. Dekat dengan AC. Login dan mulai main game online. Panasnya hari ini kuredam dengan segelas es teh manis dengan tangan kananku tetap mengambil kontrol. Ditengah tengah aku fokus kelayar komputer,kuping ku menangkap suara dari bilik sebelahku,pintunya dibuka. Aku tak mengambil gubris aku kembali bermain game. Selang setengah jam,kupingku kembali menangkap suara sedikit gaduh dari sebelah. “main apa sih dia,berisik banget!” dumel ku. Kembali aku kelayar komputer. Menit menit berlalu,sekarang gantian aku penasaran dengan bilik sebelah ku ini. Penasaran dengan suara yang dia timbulkan. Aku beranikan mengintip kedalamnya. Ada satu lobang dibilik ku yang sedikit longgar,ini memudahkan ku untuk mengintip. Kutempelkan mata ini dilobangnya. Awalnya sedikit buram,lama kelamaan jelas. “dia buka celana!” pekik ku. Percaya tak percaya dengan apa yang aku lihat. tangan orang itu menggenggam kontolnya kuat-kuat. Aku masih kaget dengan apa yang aku lihat. “gila! Ini kan warnet”. kontolnya berwarna coklat,seperti warna kulit tangannya.berjembut lebat dan kontolnya sangatlah gemuk dan besar. Aku bergeser kekiri untuk melihat siapa pemilik kontol itu. 

Dengan badan yang disandarkan kebangku,hanya bisa melihat baju yang dia buka sampai sedada aku tak dapat melihat wajahnya. Tetenya sedikit gemuk dengan pentil yang keras. “benar benar horny” Kembali aku melihat kearah kontolnya. Sekarang pala kontolnya sudah banjir oleh cairan,bukan sperma. Ia kocok pelan pelan dengan genggaman 2 tangan. Terkadang tangan kirinya memijit biji pelernya sambil tangan kanannya menggenggam kuat kontolnya. Melihat orang ini seperti dalam kenikmatan,aku pun meraba kontol ku seraya ikut mengocok. Jelas kontolnya dengan punyaku berbeda jauh. Tiba tiba Ia mengangkat pantatnya sedikit dan “tuuuuuuttttt….” ia kentut! Aku kaget dan ingin ketawa melihatnya. Buru buru aku keluar dari bilik ku sambil menahan ketawa. “HAHAHA..” diluar warnet aku tertawa sekencang kencangnya. “gila!” ucapku. “udah coli,kentut pula! Dosa apa orang itu”. 

Tertahan aku menyudahi tertawa ku ini,tapi setiap mengingat caranya yang hanya mengangkat pantatnya dan kentut membuat ku tertawa lagi! Suaranya sih pelan tapi efeknya itu loh. “HAHAHA”. Kali ini aku benar benar menyudahi ketawa,dan kembali masuk kedalam. Dengan sekuat hati aku menahan tawa. Tiba tiba temanku memanggil “bert.. lo niat maen gak sih? Kita diserang nih!” seketika aku ingat kalau aku sedang dalam permainan. “sorry sorry… ini gua masuk lagi” cepat cepat aku kembali kebilik ku. Seketika bilik disebelahku terbuka. Aku yang menyadari itu langsung melangkah pelan,saking penasarannya. “Deg!” orang itu pun muncul. “eh.. Bert,kamu disini?” dengan suara ramahnya ia menyapa. Tanpa menjawab petanyaan orang itu,aku terdiam,kaget melihat wajahnya! “jadi daritadi tuh,yang disamping gue,Om Iwan??? Kontol yang dari tadi gue intip itu kontolnya dia??? Dia coli diwarnet??? Gila apa yah!” semua yang telah aku lihat berkecamuk dikepala ku. Percaya enggak percaya. Dia,orang yang selalu gue pandang baik dilingkungan rumah,dia yang kelihatannya biasa aja,ternyata… “hey! Kok bengong” tangannya menempel dipundak ku. Aku pun tersadar “eh iya Om… aku lagi maen game disini” kepalaku tertunduk kelantai tak berani menatap kedua bola matanya. “oh gitu… yaudah om mau ke toilet dulu” ia pun berlalu. Langsung aku kembali kebilik ku seperti semula. 

Kembali aku maen game,untuk menghilangkan pikiran pikiran serta semua yang telah aku lihat. percaya enggak percaya! Apa yang telah aku lihat semua tadi. Keseruan game tidak juga merubah pikiran ku. Aku masih mengingat semua itu,”Om Iwan… kontolnya gede juga yah. Selama ini gue gak pernah tau…” dalam otak ini Cuma tiga,Om Iwan,Kontol Gede,dan Kentut. Kembali aku terkekeh kalu mengingat suara kentut yang pelan dan imut itu “hehehe…”. kembali kudengar pintu sebelahku terbuka. Diikuti oleh suara gesper dibuka,dan resleting celana. Aku mendengarkan dengan seksama,dag dig dug jantung ku mendengar setiap suara yang dia timbulkan. Dengan sigap aku tempelkan lagi mataku dilobang seperti semula. Dan kali ini semuanya berbeda.. Om Iwan sedang menungging! Dengan posisi pantat tepat mengarah ku. Tangan kanannya mengocok pelan,tangan kirinya menggengam kursi,ia gerakan maju mundur pantatnya. Terlihat cairan bening menetes dari lobang kontolnya,menetes kelantai. Sesekali ia melihat kelayar komputer,film porno tangah berlangsung. 

Pelan tangan kirinya meremas remas tetenya,gelisah wajah berubah. Aku pun kembali ngaceng melihat pertunjukan ini. Kali ini aku buka celana ku seperti apa yang om iwan lakukan. Kontolku pun sudah basah oleh cairan,yang menjadikan licin,menambah kenikmatan mengocok. Om Iwan melebarkan kedua kakinya sekarang,dan pantatnya yang besar itu terbelah menjadi dua,memperlihatkan lobang anusnya yang bewarna hitam ditumbuhi bulu. Tangan kirinya mengarah ke lobang anusnya. Menusuk nusuk kecil,seraya memijit. ”Om iwan benar benar gila!” pemandangan seperti ini baru pertama kalinya aku lihat. entah aneh entah apa… aku pun ikut horny memandangnya. Jari telunjuknya konsisiten menusuk anus,wajahnya benar benar nikmat,keringat mulai turun didahinya. Setiap gerakan kecil oleh kakinya membuat gesper yang tergeletak dilantai berbunyi. Karena memang Om Iwan hanya membuka celananya sampai semata kaki. Karena itu ia selalu bergerak pelan antara kontol dan lobang pantatnya. Tangan kirinya tiba tiba mengarah kemulut,dan langsung ia lumat semua jarinya. Tak ada rasa jijik atau geli,ia melakukannya dengan wajah yang nikmat,setiap jarinya ia hisap dalam dalam,kadang tiga jari sekaligus. Sambil tetap tangan kanannya mengocok kontol besarnya. Dan sekarang kedua tangannya menggenggam erat pantatnya,mebuka lebar,sampai lobang anus itu menjadi terbuka luas. Dan “tuuuuuussstttt….” suara angin keluar dari lobang itu,ia kentut lagi! Ia melakukannya lagi! Kali ini aku tidak tertawa,malah penasaran dengan perbuatannya itu. “ia benar benar aneh”. Ia sedikit mengejan,ngeden,dan kembali “tuuussssttttttt” angin keluar lagi. 

Lidahnya menjulur keluar setelah kentut. Ia mengambil nafas. Seketika aktifitasnya ia hentikan. Karena takut ketahuan,aku langsung kembali ketempat duduk. Aku langsung berpura pura maen game dengan tangan yang sibuk mengontrol. Keadaan disebelahku sunyi. menit menit berlalu dalam kesunyian itu,aku kembali penasaran. Walau takut tapi aku beranikan diri,ku tempelkan lagi kedua bola mataku. Om iwan terlihat duduk bersandar “mungkin ia lelah..” pikirku. Dengan perutnya yang buncit dan kontol yang ngaceng,sungguh pemandangan yang lucu nan sexy.

Tidak ada komentar on "Mengintip di Warnet"

Leave a Reply